Surya itu masih mengintip ...
tersipu malu ... merunduk ... masih memancarkan warna keemasan
tapi mulai memudar dan temaram ...
Aku menatap lembayung di ujung senja ...
di tengah sorak sorai burung gereja
yang tetap ceria bersendau gurau
mengepak-kepak sayapnya dengan gembira
bercengkrama dengan kawan-kawannya
tanpa memperdulikan awan yang mulai redup
Akhirnya ... tetes tetes itu luruh juga
diiringi isak yang tertahan
menghantar bayangmu yang lenyap di balik bukit
tanpa lambaian tangan ...
tanpa kata pamitan ...
tanpa sayonara ...
hampa ...
perih ...
sayatan itu makin menggores ...
meninggalkan luka yang menganga
kukatupkan kedua mataku,
kututup lembaran itu ... dengan sendu yang menggugu
Surabaya, 29 Oktober 2007
Poetri Lara
tersipu malu ... merunduk ... masih memancarkan warna keemasan
tapi mulai memudar dan temaram ...
Aku menatap lembayung di ujung senja ...
di tengah sorak sorai burung gereja
yang tetap ceria bersendau gurau
mengepak-kepak sayapnya dengan gembira
bercengkrama dengan kawan-kawannya
tanpa memperdulikan awan yang mulai redup
Akhirnya ... tetes tetes itu luruh juga
diiringi isak yang tertahan
menghantar bayangmu yang lenyap di balik bukit
tanpa lambaian tangan ...
tanpa kata pamitan ...
tanpa sayonara ...
hampa ...
perih ...
sayatan itu makin menggores ...
meninggalkan luka yang menganga
kukatupkan kedua mataku,
kututup lembaran itu ... dengan sendu yang menggugu
Surabaya, 29 Oktober 2007
Poetri Lara
1 komentar:
bagus banget, nih tepatnya cewek2 pada ngumpul ya? moga2 menjadi blog curhat buat yang mnarik.
buat yang buat blog ini sukses selalu aha deh.
Posting Komentar